Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Rabu, 11 Desember 2024 | 06:35 WIB
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jasad Siti Hamidah (8) yang merupakan korban tertimbun longsor di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jabar. ANTARA/ (Aditya A Rohman)

dolomet.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan operasi SAR pencarian korban tertimbun longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ditutup pada Selasa (10/12/2024), meski masih ada dua korban yang belum ditemukan.

"Sesuai standar operasional prosedur (SOP) SAR, untuk operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan selama tujuh hari, kecuali ada hal yang menjadi pertimbangan sehingga operasi SAR bisa diperpanjang. Namun, untuk pencarian dua korban tertimbun longsor di Kabupaten Sukabumi tidak diperpanjang sesuai arah dari pimpinan," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Sukabumi Suryo Adi di Sukabumi, Selasa (10/12/2024).

Adapun dua korban yang belum ditemukan yakni Ojang (53) warga Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran dan Eros (80) warga Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud. Dengan ditutupnya operasi SAR, maka kedua korban dinyatakan hilang.

Proses pencarian korban tertimbun longsor di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Jabar. ANTARA/ (Aditya A Rohman)

Menurut Suryo, setelah penutupan operasi SAR, untuk proses selanjutnya diganti dengan pemantauan. Jika nantinya ada informasi terkait dengan korban seperti adanya tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi SAR akan dibuka kembali.

Baca Juga: BPBD Cianjur: Ratusan Warga di Sembilan Kecamatan Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor

Pihaknya meminta maaf dan mengimbau keluarga korban untuk mengikhlaskan. Namun demikian, tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi SAR ini sudah berupaya secara maksimal.

Selain itu, personel di lapangan pun telah melakukan berbagai cara untuk dapat menemukan korban di masing-masing lokasi, tetapi hingga hari terakhir operasi SAR kedua korban belum bisa ditemukan.

Kendala dalam pencarian korban, terutama di Kecamatan Pabuaran yakni alat berat tidak bisa masuk, kemudian area yang terdampak longsor sangat luas ditambah hujan deras yang turun setiap hari sehingga, personel yang tengah melakukan operasi kemanusiaan harus selalu berhati-hati dan waspada, khawatir terjadi longsor susulan.

"Terkait penutupan operasi SAR, sudah kami sampaikan kepada masing-masing keluarga korban. Meskipun berat, mereka bisa menerimanya dan mengikhlaskan," tambahnya.

Suryo mengatakan bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Sukabumi pada Rabu (4/12/2024) mengakibatkan 12 warga sempat dinyatakan hilang. Namun, selama operasi pencarian dan pertolongan, tim SAR gabungan berhasil menemukan 10 korban dalam kondisi meninggal, sementara dua lainnya dinyatakan hilang.

Baca Juga: Jalan Utama Cianjur Selatan Sudah Bisa Dilalui, Tapi...

[ANTARA]

Load More