Scroll untuk membaca artikel
Foto / News
Kamis, 05 Desember 2024 | 19:21 WIB
Suasana di sekitar area pembangunan Kedutaan Besar India di Jl. Rasuna Said, Jakarta, Kamis (5/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di sekitar area pembangunan Kedutaan Besar India di Jl. Rasuna Said, Jakarta, Kamis (5/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di sekitar area pembangunan Kedutaan Besar India di Jl. Rasuna Said, Jakarta, Kamis (5/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di sekitar area pembangunan Kedutaan Besar India di Jl. Rasuna Said, Jakarta, Kamis (5/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di sekitar area pembangunan Kedutaan Besar India di Jl. Rasuna Said, Jakarta, Kamis (5/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di sekitar area pembangunan Kedutaan Besar India di Jl. Rasuna Said, Jakarta, Kamis (5/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di sekitar area pembangunan Kedutaan Besar India di Jl. Rasuna Said, Jakarta, Kamis (5/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan Kedutaan Besar India yang baru di kawasan Kuningan, Jakarta, belakangan ini sedang ramai mendapat atensi publik, bukan hanya karena skalanya, tapi juga soal polemik yang muncul terkait perizinan.

Selain membangun gedung Kedutaan Besar baru, rencananya dalam proyek senilai Rp 334 Miliar tersebut juga akan dibangun apartemen 18 lantai. Hal itu pun menjadi polemik dan membuat protes warga sekitar.

Kronologi penolakan warga terhadap proyek gedung Kedubes India ini diduga karena ada pelanggaran hukum berupa permasalahan izin. Di pihak warga, turut terlibat pengusaha bos Saratoga Investama, Edwin Soeryadjaya.

Sementara dalam keterangan resminya Kedutaan Besar India mengatakan pembangunan gedung ditujukan untuk tempat tinggal staf demi keamanan, bukan untuk alasan komersial. Sama seperti staf Kedutaan Indonesia di New Delhi yang juga tinggal di lingkungan kedutaan.

Penolakan warga telah berlangsung sejak sosialisasi pembangunan gedung 18 lantai itu pertama kali disosialisasikan pada 2017 silam. Pihak warga bahkan sempat meminta Kementerian Luar Negeri menjembatani mediasi antara pemerintah, warga, dan pihak Kedutaan Besar India. [Suara.com/Alfian Winanto]

Load More