Scroll untuk membaca artikel
Lifestyle / Female
Selasa, 17 Desember 2024 | 13:29 WIB
Pengacara Saka Takal, Titin Prialianti (Instagram/titinprialianti.official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus kematian Vina Cirebon seperti tidak ada ujungnya. Salah satu terpidana bernama Saka Tatal terus berjuang membersihkan namanya, dibantu oleh sang pengacara, yakni Titin Prialianti.

Titin Prialianti juga mendampingi Saka Takal yang mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA). Sayang, PK terpidana kasus Vina Cirebon ditolak hakim pada Senin (16/12/2024). Putusan ini tak cuma membuat Saka Takal kecewa, tetapi juga pengacaranya.

Saking kecewanya, Titin Prialianti bahkan sampai pingsan dan ambruk setelah sidang putusan dibacakan. Lantas, siapa sebenarnya Titin Prialianti? Berikut profil lengkapnya.

Profil Titin Prialianti

Pengacara Saka Takal, Titin Prialianti (Instagram/titinprialianti.official)

Titin Prialianti merupakan seorang wartawan investigasi sebelum akhirnya menjadi seorang pengacara.

Setelah itu, dia bergabung dalam organisasi Peradi alias Perhimpunan Advokat indonesia yang dipimpin oleh Otto Hasibuan.

Latar pendidikan wanita berhijab ini juga tidaklah main-main. Menurut profil di akun Instagram miliknya, ia menempuh pendidikan S1 di Universitas 17 Agustus 1945 dan mengambil jurusan Ilmu Hukum.

Tamat S1, ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 nya di Universitas Islam Sultan Agung dan mengambil jurusan yang sama di tahun 2016.

Sebelum menangani kasus terpidana Vina Cirebon, Titin juga pernah menangani kasus deugaan penganiayaan terhadap kasidi atau Asiong bersama dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Cirebon.

Baca Juga: KPK Klaim Berikan Triliunan Rupiah untuk Penerimaan Negara dari Sektor Perizinan Sawit hingga Mineral

Apa peran Saka Takal di kasus Vina Cirebon?

Saka Tatal [Youtube/Kang Dedi Mulyadi Channel]

Seperti yang diketahui, kasus Vina Cirebon diduga sebagai aksi pembunuhan yang dilakukan oleh beberapa geng motor, salah satunya Saka Tatal.

Saka Tatal bersama keenam temannya diringkus oleh polisi sejak kejadian tersebut, tepatnya pada tahun 2016 silam. Namun, ia mengatakan bahwa kasus tersebut hanyalah berupa rekayasa.

Kematian Vina diduga bukanlah akibat dibunuh oleh geng motor melainkan kecelakaan. Sakal Takal bahkan mengaku bahwa dirinya merupakan korban salah tangkap oleh polisi.

Banyak pula yang menduga jika penangkapan ketujuh terpidana tersebut hanyalah permainan yang dilakukan oleh beberapa pihak penegak hukum.

Meski telah menghirup udara bebas pada 2020 setelah mendapatkan remisi 4 tahun, namun Saka merasa tidak nyaman. Ia juga mengaku masih terganggu dengan banyaknya pemberitaan dan pihak yang mendatangi rumahnya, termasuk polisi.

Karena merasa tidak nyaman dan terganggu, Saka bersama kakaknya memutuskan untuk tinggal di rumah kuasa hukumnya, Titin Prialianti.

Oleh sebab itu, Titin Prialianti selaku kuasa hukum terus berupaya memebersihkan nama kliennya tersebut.

Tak sendiri, dia juga dibantu oleh kuasa hukum dari keenam terpidana lainnya. Diketahui, mereka mengajukan PK kepada Mahkamah Agung.

Namun, pada 16 Desember 2024, pengajuan PK tersebut secara resmi ditolak yang akhirnya membuat seluruh keluarga terpidana kecewa.

Tak hanya kelurga, para kuasa hukum termasuk Titin Prialianti juga merasakan kekecewaan yang begitu mendalam. Ia pun tak kuasa menahan kekecewaannya tersebut yang akhirnya membuat tubuhnya ambruk dan pingsan.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

Load More