Scroll untuk membaca artikel
Lifestyle / Female
Rabu, 18 Desember 2024 | 15:11 WIB
Irenne Ghea (Instagram/irenneghea__reall)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak yang penasaran dengan potret Irenne Ghea, penyanyi dangdut yang baru-baru ini mengungkapkan pengalaman traumatisnya saat menjadi bintang tamu di acara komunitas motor CB Nganjuk pada Minggu (15/12/2024). Kejadian tersebut dimulai saat Irenne tiba di lokasi acara. Mobil yang ditumpanginya dikeroyok oleh sejumlah oknum peserta CB tanpa adanya pengamanan dari panitia.

Irenne yang merasa terancam sempat merekam suasana pengeroyokan tersebut. Tampak jelas bahwa mobilnya diguncang, ditendang, bahkan dipukuli. Beberapa orang bahkan mengancam akan membakar mobilnya, sementara panitia yang seharusnya mengamankan situasi justru tidak terlihat memberikan bantuan.

Melalui akun Instagramnya, Irenne mengungkapkan rasa kecewanya. Ia merasa sangat terkejut dan merasa tidak dihargai, karena tujuannya datang ke acara tersebut adalah untuk menghibur, bukan menjadi sasaran tindakan anarkis.

“Setidaknya jangan anarkis sampai mobilku dan mobil teman-temanku dirusak. Kami niatnya ingin menghibur kalian, kenapa malah seperti tidak dihargai,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

Ia juga mengungkapkan bahwa ia sempat terjebak dalam kerumunan massa yang membuatnya sulit menuju venue panggung, sehingga akhirnya tidak bisa tampil.

Usai kejadian tersebut viral, publik pun penasaran dengan sosok dan potret Irenne Ghea. Berikut informasi selengkapnya.

Memiliki Darah Blasteran

Irenne Ghea (Instagram/irenneghea__reall)

Irenne Ghea merupakan penyanyi dangdut asal Blitar, Jawa Timur, mulai dikenal luas di industri musik Indonesia. Lahir pada 5 Desember 1998, Irenne merupakan sosok yang memiliki darah blasteran yang kaya, dengan ayah keturunan Pakistan-Jawa Tengah dan ibu keturunan Belanda-Tunisia.

Menekuni Dunia Musik Sejak Kecil

Irenne Ghea (Instagram/irenneghea__reall)

Karier musik Irenne dimulai sejak kecil. Ia mengawali perjalanan di dunia musik dengan mengikuti berbagai kompetisi menyanyi, salah satunya memenangkan Juara 3 Lomba Campursari tingkat SMA se-Jawa Timur. Meskipun sempat berkarier sebagai sinden dalam pertunjukan wayang, Irenne memutuskan untuk beralih ke musik dangdut, yang dinilai lebih sesuai dengan gaya hidupnya.

Baca Juga: Profil Irenne Ghea, Sahabat Happy Asmara yang Mobilnya jadi Korban CB Nganjuk

Memiliki Vokal yang Khas

Irenne Ghea (Instagram/irenneghea__reall)

Debutnya sebagai penyanyi dangdut dimulai dengan merilis lagu berjudul "Maksa-Maksa" pada 2018. Lagu ini sukses menarik perhatian banyak penggemar dangdut di Jawa Timur. Sejak itu, Irenne terus merilis lagu-lagu hits lainnya, seperti "Kidung Wahyu Kolosebo", "Kita Tak Mungkin Bersama", dan yang terbaru, "Ditinggal Pas Sayang-sayange".

Dengan karakter suara yang khas dan penampilan yang sederhana namun anggun, Irenne menjadi salah satu penyanyi dangdut yang paling digemari.

Pernah Menikah dan Memiliki Seorang Putri

Irenne Ghea (Instagram/irenneghea__reall)

Meski masih muda, Irenne Ghea sempat menikah dengan Noval KDI pada tahun 2021. Sayangnya, pernikahan mereka hanya bertahan selama 2,5 tahun. Dari pernikahan tersebut, Irenne dikaruniai seorang putri bernama Aileen, yang kini tinggal bersamanya.

Menggeluti Bisnis Kecantikan

Irenne Ghea (Instagram/irenneghea__reall)

Selain berkarier di dunia musik, Irenne Ghea juga memiliki beberapa bisnis di bidang kecantikan. Ia adalah pemilik Leensta Whitening Official dan juga menjadi Brand Ambassador untuk klinik kecantikan Dermaster. Keberhasilannya dalam menjalankan bisnis ini menunjukkan bahwa Irenne bukan hanya berbakat dalam bernyanyi, tetapi juga memiliki kemampuan di dunia usaha.

Insiden Pengeroyokan Mobil di Acara CB Nganjuk

Irenne Ghea (Instagram/irenneghea__reall)

Setelah kejadian tersebut, Irenne Ghea menunjukkan sikap yang bijaksana. Panitia dari acara tersebut akhirnya mendatangi Irenne dan meminta maaf atas insiden yang terjadi. Irenne menerima permintaan maaf tersebut dengan lapang dada. Ia bahkan mencium tangan panitia sebagai tanda penghormatan.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

Load More