Suara.com - Kampung Boncos yang terletak di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar), memiliki sejarah yang kompleks dan beragam. Awalnya, kawasan ini dikenal sebagai tanah sengketa yang dihuni oleh pemulung dan masyarakat marginal.
Nama "Boncos" sendiri berasal dari istilah dalam bahasa Jawa yang merujuk pada barang-barang bekas, seperti plastik dan botol, yang sering dijual oleh para pemulung di area tersebut.
Sejarah Awal Kampung Boncos
Kampung ini dikenal dengan nama Kirai-Gipang. Pada masa ini, banyak penduduk yang berasal dari bantaran Kali Ciliwung di Tanah Abang, Jakarta Pusat, menetap di sini setelah kehilangan tempat tinggal mereka.
Mereka membuka usaha rongsokan yang menjadi ciri khas kawasan ini. Seiring berlajannya waktu waktu, Kampung Boncos bertransformasi dari permukiman sederhana menjadi pusat aktivitas ilegal, khususnya peredaran narkoba.
Pada awal tahun 2000-an, berbagai jenis narkoba mulai masuk ke wilayah ini, dimulai dengan ganja dan kemudian berkembang ke jenis lainnya seperti sabu-sabu.
Kondisi Saat Ini Kampung Boncos
Kampung Boncos kini dikenal sebagai salah satu pusat peredaran narkoba di Jakarta. Meskipun telah beberapa kali digerebek oleh aparat kepolisian, aktivitas jual beli narkoba tetap marak.
Para bandar sering menggunakan sistem shift untuk menghindari penangkapan, dan mereka memanfaatkan warga setempat untuk menyewa kontrakan sebagai tempat transaksi.
Masyarakat setempat sering kali merasa terjebak dalam situasi ini. Banyak yang berharap agar kampung mereka bisa bersih dari narkoba, namun merasa tidak memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan karena adanya ancaman dari para bandar dan risiko bagi keselamatan mereka.
Kampung Boncos adalah contoh nyata dari bagaimana sebuah kawasan dapat berubah fungsi seiring waktu. Dari awalnya sebagai tempat tinggal pemulung hingga menjadi sarang narkoba, sejarah Kampung Boncos mencerminkan tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh banyak komunitas di kota besar seperti Jakarta.
Dengan adanya upaya dari berbagai pihak untuk memberantas peredaran narkoba, masih ada harapan bagi masyarakat untuk memperbaiki kondisi kampung mereka di masa depan.
Berita Terkait
-
Jadi Pengendali Narkoba di Bali, Bareskrim Ciduk WNA Ukraina yang Kabur ke Thailand
-
Kampung Boncos Daerah Mana? Wilayah Langganan Digerebek Polisi
-
Amnesti Prabowo Bukan Solusi Kurangi Jumlah Napi Narkoba, LBH: Kalau Ganti Presiden Penjara Penuh Lagi
-
Mary Jane Veloso Kembali ke Filipina dan Disambut Keluarga Setelah 14 Tahun di Penjara Indonesia
-
DPR Curiga Brigadir Anton Si Pembunuh Bagian Geng Narkoba Fredy Pratama, Kasusnya Sangat Sadis jika Difilmkan
Terpopuler
- Akses ke IKN Terbatas: Jalan Retak, Kendaraan Berat Kena Pembatasan, Sistem Buka Tutup Aktif
- Akhir Tahun Berisiko, BMKG Berau Prediksi Pasang Tertinggi 31 Desember
- Ekonomi Kaltim Bertumpu pada Pengembangan Klaster Industri di IKN, Kok Bisa?
- Beras Impor Bakal Kena PPN 12 Persen, Ini Perbandingan Harganya Beras Lokal
- Oknum ASN Positif Narkoba Jalani Rehabilitasi di BNN Kota Bontang
Pilihan
-
Akses ke IKN Terbatas: Jalan Retak, Kendaraan Berat Kena Pembatasan, Sistem Buka Tutup Aktif
-
Akhir Tahun Berisiko, BMKG Berau Prediksi Pasang Tertinggi 31 Desember
-
Ekonomi Kaltim Bertumpu pada Pengembangan Klaster Industri di IKN, Kok Bisa?
-
Oknum ASN Positif Narkoba Jalani Rehabilitasi di BNN Kota Bontang
-
Ayah dan Anak Ditangkap Usai Serang Wakar Kapal Hingga Tewas
Terkini
-
Indef: Prabowo Tak Bisa Capai Target Ekonomi 8 Persen Akibat Kabinet Gemuk
-
Kasus Timah, Bos PT SBS Divonis 8 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
-
Prabowo Diminta Dorong Penggunaan Produk Lokal untuk Kurangi Impor China
-
Kasus Timah, Bos Perusahaan Smelter Suwito Gunawan Divonis 8 Tahun Bui
-
Hakim Vonis GM PT Tinindo Internusa 4 Tahun Penjara di Kasus Timah, Bayar Denda Rp 750 Juta
-
Apa Disertasi Doktor Ahmad Sahroni? Disebut Cocok Jadi Acuan Gagasan "Taubat" Koruptor Ala Presiden Prabowo!
-
Rocky Gerung Ungkap Ada Upaya Mendelegitimasi PDIP Jelang Kongres dengan Isu PPN 12 Persen
-
Taliban Hapus Catatan Kriminal Pendukungnya, Buka Bab Baru Sejarah Afghanistan
-
Disebut Sumber Kutukan, Syahganda Tantang Prabowo 'Sikat' Pembeking Cukong Sawit Pakai Militer: Kirim Semua ke Penjara!
-
Korban Jiwa Siklon Chido di Mozambik Capai Ratusan, Ribuan Rumah Hancur