Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Senin, 23 Desember 2024 | 16:57 WIB
Ilustrasi impor barang (Pexels/tiger-lily)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perekonomian Indonesia disebut masih bergantung dari China. Hal itu terlihat dari data perdagangan Indonesia yang 28 persen diimpor dari China selama 2023.

Angka tersebut naik tajam dibandingkan pada 2004, di mana kala itu kontribusi China terhadap barang impor baru 9 persen.

"Lebih dari seperempat impor kita itu dari China tahun lalu. Peningkatan ketergantungan terhadap China ini betul-betul nyata, terlihat dari data perdagangan ini," kata Ekonom Indef Ariyo Irhamna dalam diskusi Catatan Akhir Tahun bersama Universitas Paramadina secara virtual, Senin (23/12/2024).

Kenaikan impor dari China juga menjadi yang paling signifikan dibandingkan negara-negara lain. Ariyo menyebutkan, negara lain seperti Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat tidak ada perubahan yang signifikan dalam posisi impor.

Kontribusi negara-negara itu relatif stagnan atau menurun dibandingkan China selama dua dekade terakhir.

Besarnya ketergantungan Indonesia terhadap impor China, menurut Ariyo, nencerminkan risiko ekonomi yang lebih besar. Terutama saat terjadi disrupsi perdagangan bilateral atau dinamika geopolitik.

"Ini (Presiden Amerika Serikat) Trump terpilih, sudah ada transport lanjutan, ini tentu akan ada risiko untuk tujuan ekspor kita," ujarnya.

Selain itu, ketergantungan yang tinggi juga dapat membuat Indonesia rentan terhadap perubahan harga dan persediaan barang dari China.

"Jadi ekonomi kita banyak di-drive oleh ekonomi China karena permintaannya 28 persen dari China," kata Ariyo.

Baca Juga: Bos Angels Product Diperiksa Kasus Gula Tom Lembong, Apa yang Digali Kejagung dari Perusahaan Tommy Winata?

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga telah melaporkan kalau nilai impor Indonesia meningkat secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni 2024. Impor paling banyak berasal dari China. Ada pun produk yang diimpor dari negeri tirai bambu itu kebanyakan mesin dan peralatan mekanis (HS 84). Kedua terbesar yakni, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85).

Secara tahunan, nilai impor dari China meningkat sekitar 10,1 persen. Data BPS menunjukan, nilai impor dari China pada Juni 2023 sebesar 4,85 miliar dolar AS.

Load More