Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyampaikan bahwa Jakarta berpotensi alami banjir jika curah hujan terlalu tinggi. Dia menjelaskan, kemampuan saluran makro utama yang ada di Jakarta untuk masalah banjir hanya mampu menampung 150 milimeter per hari. Sedangkan saluran pendukungnya maksimal 100 milimeter per hari.
"Kalau terjadi cuaca ekstrem kemudian hujannya seperti tahun 2020, pasti banjir. Atau (penampungannya) di atas 200, kami juga akan kesulitan, itu banjir," kata Teguh kepada wartawan di Jakarta Pusat, Senin (23/12/2024) malam.
Untuk antisipasi kondisi itu, Pemprov Jakarta lakukan persiapan infrastruktur banjir. Teguh mengatakan kalau pihaknya telah mengecek rumah pompa, saluran sungai, berbagai saluran air hingga ke bendungan.
"Tapi kalau kemudian curah hujannya memang ekstrem seperti yang tahun 2020, kita akan banjir. Oleh karena itulah kemudian kita berpikir, kalau sarpras (sarana prasarana) yang ada, infrastruktur yang ada, memang tidak mampu, apa ya akan kita rencanakan? Makanya kemudian kami laksanakan dengan modifikasi cuaca bersama-sama dengan BMKG," imbuhnya.
Pempov Jakarta bersama BMKG sudah lakukan modifikasi cuaca sebanyak dua tahap pada 7-9 Desember dan 12-15 Desember. Teguh menyampaikan, akan ada modifikasi tahap ketiga. Rapat perencanaan modifikasi cuaca baru akan dilakukan hari ini, Selasa (24/12).
Terkait anggaran yang digunakan, Teguh mengatakan kalau masih menggunakan biaya BPBD. Namun, bila belum tersedia maka akan digunakan biaya tak terduga atau BTT. Dia menjelaskan bahwa dalam kondisi mendesak, penggunaan BTT daerah tidak harus mengeluarkan status kondisi darurat, melainkan bisa dengan mekanisme terkait pergeseran anggaran.
"Dalam kondisi yang mendesak, kalau memang curah hujannya cukup tinggi, kami akan lakukan (modifikasi cuaca). Kalau nanti ternyata Januari puncaknya masih curah hujan tertinggi, ya kami akan coba tetap maksimalkan infrastruktur banjir, tapi kemudian juga kita lakukan upaya-upaya itu. Kami tidak mau mengambil risiko Jakarta banjir," pungkasnya.
Berita Terkait
-
3 Tips Aman Berkendara Musim Hujan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
-
Datangi Warga Terdampak Rob, Saan Mustopa Ingin Bangun Kampung Nelayan Bagi Warga Dusun Sarakan
-
Akankah Koridor 1 TransJakarta Dihapus? Ini Kata Pj Gubernur DKI
-
Libur Akhir Tahun di Jakarta: Pemprov DKI Waspadai Cuaca Ekstrem dan Ledakan Pengunjung
-
Jalan Poros Makassar dan Barru Terputus! Banjir Sulsel Rendam Kendaraan Roda Dua dan Empat
Terpopuler
- Kaleidoskop Timnas Indonesia 2024: Era Pemain Keturunan, Cetak Sejarah Hingga Kangen Elkan Baggott
- Kevin Diks: Aku Kehilangan Jati Diri
- Shin Tae-yong Punya Buzzer? Sumardji: Saya Gak Bisa Jawab tapi...
- Review Hello Town, Game Renovasi Toko yang Bikin Ketagihan
- Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka, Jokowi Sembari Tersenyum: Hormati Proses Hukum
Pilihan
-
Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka, Jokowi Sembari Tersenyum: Hormati Proses Hukum
-
Gua Natal dari Limbah Botol Plastik diGerejaSanto Yusup Magelang: Kelahiran Yesus yang Sederhana
-
Orang Dalam Bongkar Lokasi Hasto Kristiyanto Pasca Jadi Tersangka KPK
-
Hasto Kristiyanto Tersangka KPK, FX Rudy Buka Suara
-
Penerimaan Pajak Kalimantan Timur dan Utara Capai 87% Target, PPh Non-Migas Dominasi
Terkini
-
Politik dan Hukum 'Bertarung,' Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto Jadi Sorotan
-
Mulai Februari Pemerintah Sediakan Bus Bersubsidi, Kurangi Kepadatan ke Puncak
-
Ujian Persatuan Nasional di Balik Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto
-
Harapan Paus Fransiskus di Hari Natal: Perang di Gaza dan Ukraina Berakhir
-
Pemerintah Didesak Serius Awasi Angkutan Logistik, Perlu Revisi UU LLAJ?
-
Dari Masjid hingga Klenteng, Menag Dorong Semua Rumah Ibadah Hidupkan Spiritualitas
-
Gencatan Senjata di Jalur Gaza Gagal, Hamas Ungkap Syarat Baru dari Israel
-
Pakar Wanti-wanti Akrobat Politik dalam Kasus Penersangkaan Hasto oleh KPK
-
Jawaban Santai Gibran Saat Jokowi Dikaitkan dengan Penetapan Tersangka Hasto
-
Guru Honorer di Papua Tengah Ditembak OTK, Satu Saksi Sempat Diancam Pakai Pistol