Suara.com - Tentara Israel nampaknya terus melakukan pelanggaran di wilayah Lebanon di tengah gencatan senjata yang berlangsung dengan Hizbullah, hingga Selasa (24/12/2024) waktu setempat.
Terbaru kali ini, Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati meminta agar komite pemantau gencatan senjata agar melakukan tindakan tegas kepada Israel.
Hal itu bertujuan agar menghentikan pelanggaran hingga menarik pasukan Israel dari wilayah yang masih dikuasai di Lebanon selatan.
Pernyataan itu diungkapkan pada pertemuan komite pemantau gencatan senjata, Mikati menegaskan perlunya menghentikan pelanggaran Israel dan segera menarik pasukan Israel dari wilayah perbatasan di Lebanon selatan.
Pemerintah Lebanon dalam pernyataannya menyampaikan bahwa Mikati kembali menegaskan komitmen Lebanon terhadap perjanjian gencatan senjata, sekaligus menyebut pelanggaran Israel terhadap kesepakatan itu sebagai hal yang "tidak dapat diterima."
Ia mendesak komite pemantau untuk "menekan Israel agar melaksanakan ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata, khususnya terkait penarikan pasukan dari wilayah yang diduduki serta menghentikan pelanggaran yang dilakukan."
Komite tersebut juga melibatkan perwakilan dari Amerika Serikat, Prancis, Israel, dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata tanggal 27 November, Israel diwajibkan menarik pasukannya ke selatan Garis Biru – perbatasan de facto – secara bertahap, sementara tentara Lebanon akan dikerahkan ke wilayah Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 4.000 orang tewas, lebih dari 16.500 terluka, dan lebih dari 1 juta orang mengungsi akibat serangan Israel di Lebanon sejak Oktober 2023. (Antara).
Baca Juga: Awas Palestine Washing! MUI Bongkar Trik Licik Perusahaan Pro-Israel Hindari Boikot
Berita Terkait
-
UNICEF Desak Gencatan Senjata di Gaza untuk Cegah Kematian Bayi
-
Tragedi Tahun Baru 2025: Serangan Israel di Gaza Hancurkan Kamp Pengungsi Bureij
-
Serangan Israel Membuat Layanan Kesehatan Gaza di Ambang Kehancuran
-
Serangan Udara Israel di Gaza saat Tahun Baru Menewaskan 17 Warga Palestina
-
Situs Ford Israel Serukan Pembebasan Sandera Hamas, Akun X-nya Dibobol: Free Palestine!
Terpopuler
- Mendadak Tulis Pesan Penting di Akun Instagram, Shin Tae-yong: Mohon...
- Kalahkan Bernadya dan Mayor Teddy, Shin Tae-yong Tokoh Menyala 2024 Versi...
- Suwon FC Lepas Pratama Arhan, Bos PSIS Semarang: Kembalinya ke Kami...
- Dinas ESDM Kaltim Pastikan WPR Mampu Kendalikan Tambang Ilegal
- DLH Bontang Biarkan Sampah Menumpuk, Strategi Efek Jera bagi Warga
Pilihan
-
Dinas ESDM Kaltim Pastikan WPR Mampu Kendalikan Tambang Ilegal
-
DLH Bontang Biarkan Sampah Menumpuk, Strategi Efek Jera bagi Warga
-
Basuki: Relokasi ASN di IKN Dimulai 2025, Infrastruktur Legislasi Rampung 2028
-
Struktur Baru DPRD Kaltim 2024-2029 Resmi Ditetapkan, Ini Susunannya
-
Sidang Gugatan PHPKada Isran-Hadi: MK Siap Terbitkan BRPK 3 Januari
Terkini
-
Badai Memperburuk Kondisi Pengungsi Palestina di Gaza
-
UNICEF Desak Gencatan Senjata di Gaza untuk Cegah Kematian Bayi
-
FBI Sita 150 Bom Rakitan di Peternakan Virginia, Targetkan Presiden Biden?
-
Transjakarta Dapat Sertifikat Pengurangan Emisi, Ketua DPRD DKI Berharap Jadi Contoh Provinsi Lain
-
CEK FAKTA: Felicia Tissue Buat Video Pengakuan soal Diminta Menggugurkan Kandungan oleh Kaesang
-
Tarif Air Naik 2025, PAM Jaya Buka Layanan Keluhan 24 Jam, Catat Nomornya
-
Rahasia Langit Jakarta Bebas Hujan Ekstrem di Malam Tahun Baru
-
Demokrat Kawal PPN 12 Persen Barang Mewah, Pastikan Hanya untuk Orang Kaya
-
Tragedi Tahun Baru 2025: Serangan Israel di Gaza Hancurkan Kamp Pengungsi Bureij
-
Tarif Air Jakarta Resmi Naik Hari Ini, Pj Gubernur: Masih Paling Murah Dibandingkan Daerah Lain