Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Rabu, 25 Desember 2024 | 18:23 WIB
Menko Pemberdayaan Manusia RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko Pemmas) Muhaimin Iskandar menyatakan wacana penggantian susu dengan makanan berbahan daun kelor masih simulasi.

"Ya itu masih proses semua, ya, simulasi. Sinkronisasi pusat, daerah, lokalitas," ujar Muhaimin di Jakarta, Rabu (25/12/2024).

Wacana penggunaan daun kelor sebagai bahan makanan alternatif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) diutarakan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.

Dadan mengatakan tak semua daerah akan mendapatkan menu yang sama. Menu akan disesuaikan dengan lokalitas yang ada di suatu daerah tertentu.

Menurut Dadan, telur ayam dapat memenuhi kebutuhan protein, sementara daun kelor menyediakan kalsium yang biasanya dapat terpenuhi melalui susu.

Menanggapi hal tersebut, Muhaimin yakin Badan Gizi Nasional sudah menghitung nutrisi dan gizi dari setiap asupan makanan. Di sisi lain, pemerintah terus melakukan simulasi agar masyarakat yang menjadi sasaran mendapat gizi yang seimbang.

"Tentu itu kewenangan badan gizi, tapi mereka pasti menghitung betul jumlah kalori, protein, kemudian karbonnya itu betul-betul seimbang. Karena itu simulasi ini terus dilakukan semoga sukses," kata dia sebagaimana dilansir Antara.

Ia setuju program MBG ini mengutamakan lokalitas bahan makanan. Karena nantinya akan menjadi sebuah ekosistem perekonomian, utamanya bagi UMKM lokal.

"Tapi saya sebagai bagian dari proses itu berharap lokalitas itu digunakan. Kalau kelornya bagus, kelor. Kalau UMKM lokal terlibat, harus dilibatkan" katanya.

"Peternak susu supaya murah, tumbuhkan. Jadi ke depan peternak susu harus tumbuh di daerah supaya terjangkau harganya," ujar dia menambahkan.

Load More