Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:25 WIB
Presiden Prabowo Subianto. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto dan para pendukungnya dinilai tidak terlibat dalam penetapan tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut pengamat politik Rocky Gerung, terlalu berisiko bagi Prabowo bila ikut campur dalam perkara hukum Harun Masiku yang sebenarnya sudah bergulir sejak lima tahun lalu.

"Ini bukan geng Prabowo, nggak mungkin Prabowo di dalam keadaan hari ini mau ambil risiko dengan memperkarakan sesuatu yang sebetulnya sudah kadaluarsa," kata Rocky dikutip Suara.com dari tayangan di kanal YouTube pribadinya, Rabu (26/12/2024).

Kasus suap Harun Masiku, yang kala itu kader PDIP, kepada komisioner KPU diketahui terjadi pada Januari 2020.

Rocky menyebutkan, kalau kasus tersebut harusnya sudah diselesaikan pada masa itu, ketika Jokowi masih jadi presiden. Namun, dengan pengembangan kasus yang menetapkan tersangka kepada Hasto semakin menunjukan kalau masih ada kekuatan Jokowi dalam pemerintahan Prabowo.

"Kenapa Pak Prabowo terlalu permisif terhadap keinginan dari Pak Jokowi, tentu ada hal lain. Ada perjanjian mungkin tes agreement yang diam-diam Pak Prabowo tahu bahwa ini berbahaya demi stabilitas politik," ujar Rocky.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Faqih)

Prabowo sebagai pensiunan TNI, dinali Rocky, punya pemahaman dan taktik dalam membaca situasi yang sedang dihadapinya. Hal itu yang menurutnya tengah dilakukan oleh Prabowo untuk lebih dulu melihat respons publik atas penetapan tersangka kepada Hasto.

Di sisi lain juga ada upaya melonggarkan hubungan antara Prabowo dengan Megawati. Rocky menyebutkan, terlihat ada permainan segitiga antara Jokowi dengan Prabowo serta Megawati.

"Relasi antara Prabowo dan Megawati tentu hendak diputus melalui peristiwa Hasto ini oleh Jokowi. Jadi kita lihat segitiga interplay yang kita lihat kekuasaan Prabowo sebagai presiden, keinginan Jokowi untuk menganggu PDIP, dan kemampuan PDIP untuk riding the title new kind politic hari ini," pungkasnya.

Baca Juga: Kader Dicekal KPK, PDIP Pertanyakan Keterlibatan Yasonna di Kasus Harun Masiku

Load More