Scroll untuk membaca artikel
Tekno / Internet
Rabu, 25 Desember 2024 | 20:51 WIB
Ilustrasi Keamanan (Pexels/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Publik dihebohkan mengenai sebuah utas yang mengklaim bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkena ransomware. Setelah tenggat waktu sang peretas berlalu, kabar ransomware BRI terbukti hoaks atau tidak benar.

Bersamaan dengan utas yang viral, isu ransomware BRI meluas karena sorotan dari pengamat IT Alfons Tanujaya (@alfonstan) dan Mr Bert (@realmrbert).

Setelah terbukti hoaks, dua akun Instagram milik pengamat IT tersebut lantas digeruduk oleh netizen. Akun @realmrbert pernah viral karena ia mengklaim sudah terjadi serangan ransomware di BRI sejak beberapa bulan lalu.

Bahkan ia membagikan video saat dirinya dan tim berkunjung ke Bank Indonesia untuk memberitahu mengenai serangan yang diduga dilakukan oleh pihak ketiga terhadap beberapa bank. Secara tersirat, ia mendeteksi terdapat dugaan serangan ke BRI dan Mandiri. Video yang dibagikan Mr Bert lantas viral di media sosial.

Postingan menuai simpati publik mengingat Mr Bert memberitahukan dugaan ransomware di BRI sembari menahan tangis. Setelah beredar kabar bahwa ransomware BRI terbukti hoaks, Mr Bert menghapus postingan tersebut.

Akun Mr Bert diserang netizen usai isu ransomware BRI terbukti hoaks. (Instagram)

"Sudah berbulan-bulan gue kasih tahu 'mereka' ada di dalam. Gue ada data validnya. Gue ada data tentang password bocor internalnya, gue ada. Gue tunjukkan, gue udah presentasi, gue tunjukin, ini datanya! Yang penting posisi dulu mereka harus ngapain. Tapi gue malah diminta meminta maaf di situ," ucap Mr Bert sembari bergetar pada video viral. Video itu langsung dihapus usai isu ransomware BRI ternyata hoaks.

Ransomware BRI Terbukti Hoaks

Teguh Aprianto, konsultan keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, mengungkap bahwa isu ransomware BRI semacam lelucon. Isu bahwa BRI menjadi korban ransomware ternyata berdasarkan klaim dari Bashe, grup peretas yang masih baru.

"Setelah tenggat waktunya udah habis, akhirnya datanya dirilis oleh pelaku. Isi datanya cuma 1 file excel yang isinya cuma 100 row data yang match dengan salah satu dokumen di scribd dan pdfcoffee. Mari tepuk tangan untuk Bashe, group ransomware terkocak sepanjang masa," tulis Teguh Aprianto di X.

Baca Juga: Serangan Ransomware BRI Hoax, Pakar ini Bagi Tips Antisipasi Kabar Bohong

Publik sempat khawatir terhadap data penting mereka di BRI. Mengingat serangan ransomware dan klaim penyebaran data penting tak terbukti, data kini masih aman serta tak beredar ke publik. Akun milik Mr Bert (@realmrbert) dan @alfonstan sekarang ramai diserang netizen.

"Fon, mending belajar dulu cara buka Task Manager. Baru deh ngomongin soal data bocor," sindir @joshu**rg*7.

"Mr Bert ini diendors ya? Malu sama titel Cyber Security atuh," balas @r**h9.

"Di setiap komen ada aja yang promo BC*. Pola jadul banget, sampai buat hoaks," komentar @dev**sa**aya.

Sementara itu, Alfons Tanujaya berkeyakinan dan mengaku data kartu yang dikelola BRI bocor.

"Data kartu yang bocor memang dikelola BRI," tegasnya kepada Suara.com, Kamis (26/12/2024).   

Load More