Angka Kelahiran Turun, Jepang Krisis Tenaga Kerja

Jum'at, 27 Desember 2024 | 09:21 WIB
Angka Kelahiran Turun, Jepang Krisis Tenaga Kerja
Ilustrasi Jepang alami krisis tenaga kerja. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penurunan angka kelahiran yang terus berlanjut berdampak pada populasi Jepang. Pasalnya, pada semester pertama 2024, angka kelahiran di Jepang turun menjadi 350.074 bayi yang lahir.

Hal ini membuat Jepang mengalami krisis tenaga kerja dikarenakan populai yang berkurang. Tentunya untuk mengatasi penambahan tenaga kerja, Jepang pun merekertut orang asing.

Dilansir Japantoday, sekitar 65 persen perusahaan di Jepang mempekerjakan pekerja asing untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja. Rincinannya 56,8 persen perusahaan mengatakan pekerja asing dipekerjakan dengan harapan bahwa mereka akan berkinerja sama baiknya atau lebih baik daripada staf Jepang.

Perekrutan pekerja asing, dengan jumlah yang terus meningkat terus dilakukan pemerintah Jepang untuk mengatasi rendahnya populasi di negera tersebut.

Baca Juga: 7 Pekerjaan Ini Punya Gaji Tinggi, Ada yang Tembus Rp 2,5 Miliar

Sementara itu, pekerja asing di Jepang diperkenalkan ke pekerjaan mereka oleh agen atau individu di negara asal mereka. Sedangkan 13,5 persen mendapatkan pekerjaan melalui agen atau individu di Jepang.

Lalu 82,5 persen pekerja asing mengatakan mereka tidak menghadapi masalah di tempat kerja mereka. Selain itu, pemerintah Jepang telah memperkenalkan aturan imigrasi yang lebih mudah untuk memungkinkan pekerja asing mengisi beberapa kesenjangan.

Pada tahun 2019, pemerintah memperkenalkan sistem yang mengizinkan sejumlah kecil pekerja terampil untuk masuk selama lima tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI