Sistem BRI Aman! Tidak Terdampak Ransomware, Layanan Berjalan Normal
Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memberikan klarifikasi mengenai isu yang beredar terkait serangan ransomware yang diduga dilakukan oleh kelompok Bashe. Dalam penjelasannya, pihak BRI menegaskan beberapa poin penting.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penilaian menyeluruh dan tidak menemukan adanya ancaman ransomware terhadap sistem mereka. Hasil asesmen menunjukkan bahwa data yang beredar dan dipublikasikan bukan merupakan data yang berasal dari sistem BRI.
"BRI menegaskan kembali bahwa seluruh layanan dan sistem perbankan tetap berjalan normal tanpa ada gangguan. Kami juga selalu memastikan bahwa keamanan data nasabah tetap terjaga," kata Arga dalam pernyataannya yang dikutip pada hari Minggu.
Ia juga mengapresiasi para nasabah yang tetap melakukan transaksi melalui berbagai layanan perbankan BRI, menunjukkan kepercayaan mereka terhadap institusi perbankan tersebut.
Sebelumnya, akun Falcon Feeds di X (Twitter) sempat mengunggah peringatan terkait ransomware yang mencakup informasi tentang BRI. Unggahan tersebut menyebutkan bahwa BRI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia.
Menurut Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), penting bagi institusi keuangan untuk meningkatkan keamanan siber dan mengedukasi pengguna tentang praktik terbaik saat bertransaksi online untuk mencegah kebocoran data dan serangan ransomware.
Dengan langkah-langkah tersebut, BRI berupaya menjaga keamanan dan kepercayaan nasabah di tengah meningkatnya ancaman siber.