Bahaya Parasetamol bagi Lansia: Risiko Gagal Jantung, Ginjal, dan Tukak Lambung Meningkat!

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 18 Desember 2024 | 06:25 WIB
Bahaya Parasetamol bagi Lansia: Risiko Gagal Jantung, Ginjal, dan Tukak Lambung Meningkat!
Ilustrasi lansia. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi paracetamol secara rutin pada lanjut usia (lansia) dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan serius, termasuk tukak lambung, gagal jantung, dan penyakit ginjal kronis.

Temuan ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat yang sering menggunakan obat ini untuk mengelola nyeri kronis.

Dilansir dari Medical Daily, paracetamol atau yang dikenal juga sebagai asetaminofen merupakan obat yang sering digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.

Selain itu, obat ini juga banyak ditemukan dalam kombinasi bahan obat flu dan alergi. Meski tergolong mudah diakses dan aman dalam dosis kecil, konsumsi berlebihan paracetamol melebihi empat gram per hari dapat memicu efek samping yang berbahaya bagi tubuh.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Arthritis Care and Research meneliti dampak jangka panjang konsumsi paracetamol pada lansia yang mengelola nyeri kronis, seperti osteoartritis.

Temuan menunjukkan bahwa penggunaan rutin obat ini meningkatkan risiko komplikasi kesehatan, termasuk tukak lambung hingga 24 persen, gagal jantung sembilan persen, hipertensi tujuh persen, serta penyakit ginjal kronis hingga 19 persen.

Peneliti utama, Profesor Weiya Zhang, menyebut bahwa meskipun telah lama direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk osteoartritis, efek samping paracetamol pada lansia perlu dipertimbangkan kembali.

"Penggunaan paracetamol harus lebih cermat, terutama untuk kondisi nyeri kronis seperti osteoartritis pada lansia," ujarnya.

Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis data kesehatan lebih dari 180.000 orang dewasa berusia 65 tahun ke atas yang rutin menerima resep paracetamol. Data ini dibandingkan dengan 400.000 orang dewasa dengan usia serupa yang tidak mengonsumsi obat tersebut secara rutin.

Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan risiko komplikasi gastrointestinal, kardiovaskular, dan ginjal pada kelompok yang rutin menggunakan paracetamol.

Peneliti juga menekankan pentingnya mengawasi dosis konsumsi paracetamol, terutama bagi lansia yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi kesehatan.

Penggunaan obat ini sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi dokter agar terhindar dari efek samping yang merugikan. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI