Dalam beberapa tahun terakhir ini, ada banyak karya yang dihasilkan oleh industri perfilman Indonesia yang mengangkat tema tentang isu penyandang disabilitas.
Sekitar 4 film dan series Indonesia diantaranya yang mengangkat tema tentang disabilitas tuli. Film-film tersebut tidak hanya menghibur penonton, tetapi juga syarat akan edukasi mengenai perbedaan dan bagaimana dunia inklusif yang seharusnya.
Bukan hanya itu, karya-karya ini juga menginspirasi kita untuk lebih bisa menghargai setiap perjuangan dan prestasi yang diperoleh para penyandang disabilitas tuli dalam keheninganya. Lantas apa saja film dan series Indonesia yang mengangkat tema tentang disabilitas tuli?
1. Ayah, Mengapa Aku Berbeda?
Film Indonesia pertama yang mengangkat tema tentang disabilitas tuli adalah Ayah, Mengapa Aku Berbeda?. Sebuah film yang rilis pada tahun 2011 ini merupakan adaptasi dari novel karya Agnes Davonar. Film hasil produksi Rapi Films dan disutradarai oleh Findo Purwono HW ini menampilkan Dinda Hauw, Surya Saputra, serta Rima Melati.
Film Ayah, Mengapa Aku Berbeda? mengisahkan tentang Angel, seorang gadis yang cerdas namun menyandang disabilitas tuli. Ia menjadi seorang piatu sejak lahir yang tinggal bersama ayah dan neneknya.
Angel harus berjuang untuk bisa diterima di sekolah umum, meskipun ia harus menghadapi berbagai tantangan dan diskriminasi. Dengan dukungan ayahnya, Angel membuktikan diri bahwa ia tidak berbeda dengan anak-anak lainnya.
2. Isyarat
Pernah tahu Staff Khusus Presiden tahun 2019-2024 yang menyandang disabilitas tuli bernama Angkie Yudistia? Series Indonesia berjudul Isyarat yang rilis pada tahun 2019 ini merupakan adaptasi dari kisah perjuangan yang Angkie alami selama menyandang disabilitas tuli. Disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan diproduksi oleh Sinema Indonesia Pratama, series ini dibintangi oleh Tissa Biani dan Rizky Nazar.
Series Isyarat mengisahkan tentang kehidupan seorang Angkie, gadis remaja yang kehilangan pendengarannya pasca kecelakaan yang ia alami saat berusia 10 tahun. Angkie dididik oleh ibunya untuk menjadi pribadi yang tangguh, meski ia harus berhadapan dengan banyak tantangan, termasuk kesulitan dalam melanjutkan pendidikan di sekolah umum.
Cerita dalam series ini berfokus pada perjuangan Angkie dalam menjalani hidup ditengah kesunyiannya yang harus berhadapan dengan berbagai diskriminasi dan stigma negatif, serta usahanya untuk sukses dan membantu para penyandang disabilitas lainnya. Meski sudah lama rilis, series Isyarat yang memiliki total 8 episode ini masih bisa kamu tonton secara streaming melalui aplikasi Maxtream.
3. Can You Hear Me?
Series Indonesia berjudul Can You Hear Me? yang rilis pada tahun 2022 ini mengisahkan tentang perjuangan sepasang mantan kekasih, yakni Mutia dan Dimas, yang bermimpi membangun start up besar untuk membantu para penyandang disabilitas tuli. Disutradarai oleh Hestu Saputra dan diproduksi oleh Sky Films, series ini dibintangi oleh Salshabilla Adriani, Daffa Wardhana, Lea Ciarachel, dan Gabriella Ekaputri.
Cerita dalam series Can You Hear Me? berfokus pada usaha Mutia dan Dimas untuk membangun start up bernama Biru yang bertujuan untuk membantu golongan disabilitas tuli saat terjadi bencana alam. Bersama Dimas, mantan kekasihnya, Mutia berusaha mewujudkan impian mereka meskipun harus berhadapan dengan berbagai tantangan dan rintangan, seperti cinta segitiga, penghianatan, hingga kegagalan.
Mutia merupakan seorang gadis yang memiliki adik penyandang tuli, ia harus kehilangan ayahnya yang juga tuli saat terjadi tsunami. Trauma kehilangan yang ia alami itulah yang menjadi motivasinya dalam mengembangkan start up. Series ini tidak hanya menampilkan kisah cinta, tetapi juga memberikan wawasan tentang keberadaan dan kebutuhan para penyandang tuli serta tantangan yang mereka hadapi. Can You Hear Me? dapat ditonton secara streaming di platform Vidio.
4. Dunia Tanpa Suara
Series Indonesia berjudul Dunia Tanpa Suara yang rilis pada tahun 2023 ini diproduksi oleh MD Pictures bekerja sama dengan Dapur Film. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, series ini dibintangi oleh Caitlin Halderman, Maxime Bouttier, dan Nasya Marcella.
Dunia Tanpa Suara mengisahkan tentang Arissa, seorang gadis penyandang disabilitas tuli dan wicara yang bertemu dengan Ezra, pria tampan yang dikenalkan oleh sahabatnya, Kania. Namun, hubungan ketiganya berkembang menjadi cinta segi tiga, dengan Kania yang merasa lebih sempurna karena bisa mendengar dan berbicara.
Series yang dapat ditonton melalui platform streaming Prime Video ini tidak hanya menyajikan konflik percintaan dan persahabatan, tetapi juga memberikan pandangan tentang bagaimana kehidupan penyandang disabilitas tuli yang digambarkan oleh tokoh utama dalam menghadapi berbagai diskriminasi dan tantangan serta upayanya menemukan kekuatan dalam diri untuk bisa terus berkarya dan menginspirasi orang lain.
Nah, itulah empat film dan series Indonesia yang mengangkat tema tentang disabilitas tuli. Kisah dalam film dan series tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan memberikan pemahaman kepada kita tentang bagaimana kehidupan teman-teman tuli. Harapannya, akan ada banyak karya serupa yang tercipta di masa depan, sehingga masyarakat semakin terbuka dan bisa lebih menerima keberagaman.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Barber: Perjalanan Seorang Detektif Swasta dalam Mencari Orang Hilang
-
Sinopsis Panggonan Wingit 2: Miss K, Film Horor Terbaru Cinta Laura
-
Ulasan Film Dungeons & Dragons Honor Among Thieves, Aksi Mencuri Relik
-
Film Single in Seoul: Kehidupan Lajang dan Dinamika Hubungan di Era Modern
-
Review Mufasa: The Lion King, Bikin Nostalgia atau Nggak?
Entertainment
-
Kim Hee-won Akui Sempat Ingin Mundur saat Sutradarai Drama Korea Light Shop
-
Barber: Perjalanan Seorang Detektif Swasta dalam Mencari Orang Hilang
-
Lagu Vitamin U Paul Partohap Jadi Soundtrack Var-Show Korea, Ini Maknanya
-
Sinopsis Drama The Unknown Me, Dibintangi Karin Ono dan Fumika Baba
-
Membuat Pilihan yang Lebih Baik Melalui Buku How to Decide Karya Annie Duke
Terkini
-
Pantai Ba'batoa, Rekomendasi Wisata Nikmati Sunset di Polewali Mandar
-
Kamatian Patut Dirayakan dalam Buku Ikan-Ikan dari Laut Merah Karya Danarto
-
Harvey Moeis dan 6,5 Tahun: Logika Hukum atau Ironi Publik?
-
Tampil Baik, Ini 3 Pemain yang Wajib Masuk Timnas Indonesia untuk Sea Games 2025
-
Eks-Manajer Timnas Malaysia Minta FAM Berguru Kepada PSSI, Mengapa?