Menteri Lingkungan Hidup: Rehabilitasi dan Konservasi Lahan di Sukabumi Harus Segera Dilakukan

Rehabilitasi dan konservasi lahan penting dilakukan guna mencegah tejadinya kembali bencana di Kabupaten Sukabumi di masa mendatang.

Syaiful Rachman
Senin, 16 Desember 2024 | 06:10 WIB
Menteri Lingkungan Hidup: Rehabilitasi dan Konservasi Lahan di Sukabumi Harus Segera Dilakukan
Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq didampingi Wabup Sukabumi Iyos Somantri saat mengungjungi lokasi pengungsian di sekitar Kantor Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu, (15/12/2024). ANTARA/Aditya A. Rohman

dolomet.com - Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa rehabilitasi dan konservasi lahan menjadi solusi utama untuk mencegah terjadinya kembali bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Berdasarkan bentang lahan atau lanskap citra satelit yang dilihat ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari di Kabupaten Sukabumi. Yang paling utama adalah rehabilitasi dan konservasi lahan harus segera dilakukan," kata Hanif Faisol Nurofiq saat menyalurkan bantuan kepada penyintas bencana di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Minggu (15/12/2024).

Menurut Hanif, Kementerian Lingkungan Hidup bersama pemerintah daerah, khususnya Pemkab Sukabumi, bertanggung jawab untuk menjaga kelayakan lingkungan.

Mendes PDT, Yandri Susanto dan Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq meninjau Sungai Ciujung, Jumat (8/11/2024). [Yandi Sofyan/Suara.com]
Mendes PDT, Yandri Susanto dan Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq meninjau Sungai Ciujung, Jumat (8/11/2024). [Yandi Sofyan/Suara.com]

Maka dari itu, pihaknya mendorong instansi pemerintahan maupun lembaga nonpemerintahan serta pemangku kepentingan lain untuk bersama melakukan penanganan lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi dan konservasi lahan dan teknik sipil.

Baca Juga:Gus Ipul Serahkan Dana Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Sukabumi

Kementerian Lingkungan Hidup, kata dia, mendukung kegiatan-kegiatan penghijauan, termasuk pengadaan multipurpose tree species atau tanaman yang memiliki berbagai fungsi dan kegunaan.

"Rehabilitasi dan konservasi harus segera dilaksanakan di lokasi-lokasi lahan yang kondisinya sudah kritis atau rusak di Kabupaten Sukabumi untuk mencegah terjadinya bencana serupa di kemudian hari," tambahnya.

Selain rehabilitasi dan konservasi lahan, Hanif menegaskan bahwa pihaknya meningkatkan pengawasan terhadap berbagai aktivitas yang memanfaatkan sumber daya alam untuk mewujudkan aktivitas ramah lingkungan.

Dengan demikian, jika ditemukan adanya aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan hidup atau tidak memperhatikan dampak pada lingkungan sekitar, kata dia, izinnya bisa dicabut dan diberikan sanksi.

Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri berharap kedatangan Menteri Lingkungan Hidup ke lokasi bencana bisa menghasilkan solusi jangka panjang agar bencana serupa tidak terulang di kemudian hari.

Di sisi lain, dia menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup yang telah peduli terhadap penyintas bencana di Kecamatan Pabuaran dengan menyalurkan bantuan berupa peralatan untuk mempermudah aktivitas pengungsi.

Baca Juga:Pemkot Cirebon Distribusikan Bantuan Logistik Tahap Awal untuk Korban Bencana Alam di Sukabumi

Seperti diketahui di lokasi ini ada sekitar 400 jiwa yang mengungsi akibat terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang. Mereka mengungsi di pelataran Kantor Desa Lembursawah.

Adapun bantuan yang diserahkan berupa seribu batang paralon untuk pipanisasi dan WC portabel. Diharapkan pada hari Senin (16/12/2024) WC tersebut sudah bisa digunakan oleh para pengungsi.

[ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini