Pilgub Jabar: Menang Versi Hitung Cepat, Dedi Mulyadi Turun ke Sawah

Dedi menjalani aktivitas bertani dengan menanam padi organik di areal sawah miliknya, di Lembur Pakuan, Subang.

Syaiful Rachman
Jum'at, 29 November 2024 | 05:25 WIB
Pilgub Jabar: Menang Versi Hitung Cepat, Dedi Mulyadi Turun ke Sawah
Cagub Dedi Mulyadi jalani aktivitas bertani usai Pilgub Jabar. (ANTARA/HO-Dok Dedi Mulyadi)

dolomet.com - Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjalani aktivitas seperti biasa mulai dari berolahraga hingga bertani, sehari setelah hari pemungutan suara yang akhirnya dinyatakan menang pada Pilgub Jabar versi hitung cepat.

Berdasarkan versi hitung cepat yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia, pasangan calon nomor 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mengantongi 62,19 persen suara dari 97 persen data yang masuk.

"Ini (bertani) sudah kebiasaan saya sejak dulu, sejak kecil sampai sekarang ikut tanam padi di sawah bersama para warga Lembur Pakuan," kata Dedi, di Kabupaten Subang, Kamis (28/11/2024).

Cagub Jabar Dedi Mulyadi saat mencoblos di TPS. (ANTARA/HO-Dok Dedi Mulyadi)
Cagub Jabar Dedi Mulyadi saat mencoblos di TPS. (ANTARA/HO-Dok Dedi Mulyadi)

Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini menjalani aktivitas bertani dengan menanam tanaman padi organik di areal sawah miliknya, di Lembur Pakuan, Subang.

Baca Juga:Enam Petugas KPPS Meninggal, KPU Jabar: Bukan Hanya Kelelahan, Tapi Memang Ada yang Sakit

Sejak dulu, Dedi memang mengembangkan pertanian dan peternakan organik di Lembur Pakuan.

Padi yang ditanam hampir seratus persen tidak menggunakan bahan kimia. Pupuk hingga pembasmi hama yang digunakan semuanya menggunakan bahan organik yang ramah lingkungan.

Ia melakukan penanaman bersama sejumlah warga. Dengan mengenakan pakaian serba hitam dan topi laken, Dedi turun langsung menancapkan benih padi ke areal sawah.

"Sudah kebiasaan saya sejak sejak kecil sampai sekarang, ikut menanam padi di sawah bersama warga Lembur Pakuan. Jadi jangan selalu mengeluh beras mahal, tanam padi itu begini susahnya," katanya dikutip ANTARA.

Dedi berharap kehidupan petani semakin makmur. Itu bisa terwujud jika gabah hasil panen petani dibeli langsung oleh Bulog dengan harga standar berdasarkan nilai produksi per kuintal.

Baca Juga:Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat

"Sekarang kisaran Rp800 ribu, kalau dihajar impor bisa Rp500 ribu. Idealnya petani bisa untung kalau harganya Rp900 ribu, itu pun untungnya paling kisaran 10-20 persen," katanya.

Tak hanya membeli, pemerintah melalui Bulog juga semestinya membangun gudang yang berstandar, agar menjaga kualitas beras bisa tahan lama. Sebab selama ini banyak gudang Bulog dalam kondisi kurang baik.

Selain itu, ke depan Dedi juga akan membuat kurikulum berbasis kultur sesuai dengan wilayah anak tersebut tinggal. Kurikulum tersebut bisa berbasis pertanian, peternakan, kelautan, pegunungan atau perkotaan.

"Contoh kecil saja anak-anak di desa kembali belajar memelihara 10 ekor bebek maka setiap hari bisa makan telur untuk memenuhi kebutuhan gizi," katanya.

Sementara usai menanam padi organik, Dedi Mulyadi melanjutkan kegiatan dengan menerima para tamu yang datang ke Lembur Pakuan Subang untuk mengucapkan selamat atas kemenangan yang diraih pada Pilgub Jabar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini