Piramida Raksasa Disebut Terkubur di Gunung Padang Cianjur, Jadi Tertua di Dunia?

Sejumlah ilmuwan menyebut bahwa ada bangunan piramida raksasa yang terkubur di dalam Gunung Padang.

Galih Prasetyo
Selasa, 07 November 2023 | 12:36 WIB
Piramida Raksasa Disebut Terkubur di Gunung Padang Cianjur, Jadi Tertua di Dunia?
Piramida Raksasa Disebut Terkubur di Gunung Padang Cianjur, Jadi yang Tertua di Dunia? (Suara.com/Galih Prasetyo)

dolomet.com - Situs Gunung Padang yang berlokasi di Desa Karya Mukti, Cianjur, Jawa Barat kembali jadi sorotan publik. Sejumlah ilmuwan menyebut bahwa ada bangunan piramida raksasa yang terkubur di dalam Gunung Padang.

Laporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst terbitan 1914. Kemudian sejarawan Belanda, N. J. Krom sempat menyinggungnya pada laporan 1949.

Pada 1979 tiga penduduk setempat, Endi, Soma, dan Abidin, melaporkan kepada Edi, Penilik Kebudayaan Kecamatan Campaka, mengenai keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang mengarah ke Gunung Gede.

Melansir dari laporan Sciencealert.com, Selasa (7/11), bahwa lokasi piramida yang tersembunyi itu berada di lereng bukti Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga:4 Fakta-Fakta Piramida Toba, Ditemukan Tidak Sengaja, Diklaim Mirip Gunung Padang

Dalam laporan itu disebutkan bahwa hasil penelitan dari para arkeolog terungkap susunan batu di situs Gunung Padang itu merupakan bukti luar biasa kecerdikan manusia pada zaman itu membuat bangunan berundak seperti Piramida.

Piramida Raksasa Disebut Terkubur di Gunung Padang Cianjur, Jadi yang Tertua di Dunia? (Suara.com/Galih Prasetyo)
Piramida Raksasa Disebut Terkubur di Gunung Padang Cianjur, Jadi yang Tertua di Dunia? (Suara.com/Galih Prasetyo)

"Gunung Padang berpotensi menjadi struktur piramida tertua di dunia, dibangun di atas gunung berapi yang sudah punah sebelum munculnya pertanian atau peradaban seperti yang kita kenal," ungkap laporan itu.

Penangalan radiokarbon pertama pada situs Gunung Padang tunjukkan bahwa kontruksi awal bangunan Piramida itu dimulai sekitar periode glasial terakir, lebih dari 16.000 tahun atau 27.000 tahun lalu.

Sekedar informasi, periode glasial merupakan waktu suhu menurun dalam jangka masa yang lama dalam iklim bumi, menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di kawasan kutub dan gletser gunung.

Sebagai perbandingan, situs Gobekli Tepe yang merupakan tempat ibadah dengan susunan batu tercatat sebagai bangunan zaman megalitikum tertua di dunia. Bangunan tersebut diperkirakan dibangun pada 11.000 tahun lalu.

Baca Juga:Fakta Unik Gunung Padang, Situs Megalitikum Terbesar yang Masih Menjadi Misteri

Pada periode 2011 hingga 2015, tim arkeolog, ahli geologi dan ahli geofisika yang dipimpin Danny Hilman Natawidjaja dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggunakan sejumlah cara ilmiah untuk melihat permukaan bawah situs Gunung Padang.

Dari hasil tim yang dipimpin oleh Natawidjaja ini ditemukan dugaan bahwa situs Gunung Padang dibangun dalam tahapan yang cukup rumit dan gunakan teknologi hebat. Bagian terdalam di situs ini disebut terletak 30 meter ke bawah.

Laporan dari tim Natawidjaja juga menyebut bahwa bagian inti dari situs ini dibangun antara 25.000 dan 14.000 SM, kemudian ditinggalkan selama beberapa milenium.

Selanjutnya pada periode 7900 hingga 6100 SM, konstruksi situs ini kembali dibangun dan memperluas gundukan pada inti piramida dengan batu.

Sementara arsitektur terakhir pada piramida ini dibangun sekitar 2000 hingga 1100 SM dengan menambahkan teras batu yang kemudian menjadi ciri khas pundak berundak. Bangunan ini yang sekarang terlihat di situs Gunung Padang.

"Pembangunan pada teras 3 dan 2 di Gunung Padang pasti memiliki kemampuan tukang batu yang luar biasa, dan tidak ditemukan pada budaya tradisional sekitar," tulis laporan tim Natawidjaja.

"Mengingat pendudukan Gunung Padang yang berlangsung lama dan terus menerus, cukup masuk akal untuk berspekulasi bahwa situs ini memiliki arti penting,"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak